ABREVIASI
-
PENGERTIAN ABREVIASI
-
SINGKATAN
-
AKRONIM
Proses morfologis
menurut Samsuri (1985:190) adalah cara pembentukan kata-kata dengan
menghubungkan morfem yang satu dengan morfem yang lain.
Bahasa-bahasa di dunia memiliki cara-cara tersendiri dalam proses pembentukan
katanya sehingga proses morfologis tidak bisa ditemukan dalam setiap bahasa.
bahasa indonesia adalah termasuk dari salah satu bahasa Austronesia yang
didominasi oleh pembentukan kata melalui afiksasi .
Abreviasi adalah pembentukan
kata yang dilakukan dengan cara menanggalkan satu atau beberapa bagian leksem
atau kombinasi leksem, sehingga terbentuklah kata baru. Istilah lain untuk
abreviasi adalah pemendekan, sedangkan hasil prosesnya adalah kependekan .
Abreviasi dibedakan
menjadi beberapa jenis, yaitu :
1.
Singkatan, yaitu
proses pemendekan yang berupa huruf atau gabungan huruf. Misalnya, ABRI, DPR,
SMA, dan seterusnya.
2. Akronim, yaitu pemendekan yang dilakukan
dengan cara menggabungkan huruf atau suku kata atau bagian-bagian lain,
sehingga menyerupai kata secara fonotaktik. Misalnya, jasmerah (jangan
sekali-sekali melupakan sejarah), tilang (tindakan
pelanggaran).
CONTOH
LAIN :
Abreviasi
dari bentuk Sekolah Menengah Atas
menjadi SMA adalah bukan akronim ,
tetapi hasil abreviasi dari Jakarta
Bogor Ciawi menjadi Jagorawi
adalah akronim .
-
Universitas Lambung Mangkurat = Unlam
(akronim)
-
Sekolah Menengah Pertama = SMP (bukan
akronim)
-
Kartu Tanda Penduduk = KTP ( bukan
akronim)
Nama : jeni arina
BalasHapusNim : A1B110253
saya ingin kelompok menjelaskan lebih rinci tentang singkatan dan akronim apa perbedaannya serta contoh selain yang ada di blog anda. Terimakasih
Iya baik, saya dari kelompok 9 akan menjawab pertanyaan dari Jeni Arina
BalasHapusSingkatan dan akronim merupakan bentuk pendek dari suatu kata atau gabungan kata. Berdasarkan definisi perbedaan antara kedua istilah ini dilihat dari apakah bentuk tersebut dapat diperlakukan sebagai suatu kata.
Contoh :
Singkatan
(mis. K.H., PBB, hlm., yth., a.n., dan Rp) tidak bisa dianggap sebagai suatu kata, sedangkan contoh akronim (mis. SIM, Bulog, dan iptek) bisa. Perlakuan sebagai suatu kata ini biasanya dilihat dari pola susunan vokal dan konsonan yang sesuai dengan pola yang lazim (dan mudah diucapkan) dalam bahasa Indonesia